Minggu, 30 November 2014

MAKALAH TEKS PANTUN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Di dalam makalah ini saya membahas mengenai pantun, sebagaimana kita telah ketahu pantun termaksud karya sastra puisi lama. Pantun sering kita dengar diman saja, di dalam percakapan, acara-acara penting, kegiatan sehari-hari, bahkan kita sering dengar di radio-radio.

Pantun terap kali kita ketahu hanya sastra lisan semata, tetapi perlu diketahui pantun kini dipublikasikan secara luas.

B.     Rumusan Masalah

1.      Mengetahui jenis-jenis pantun dan contohnya ?
2.      Bagaimana struktur pantun ?
3.      Bagaimana unsur-unsur pantun ?
4.      Apa saja ciri-ciri pantun ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Jenis Pantun

1.      Pantun muda

Walaupun enak makan dengan bakwan
Lebih enak makan dengan tahu
Walaupun enak jalan dengan teman
Lebih enak jalan sama kamu

2.      Pantun jenaka

Orang sasak pergi ke bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik peka dengan situli
Tertawa sibuta melihatnya

3.      Pantun agama

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semuliah bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semuliah Allah yang Esa

B.     Struktur Pantun

1.      Struktur Pantun Muda




 


2.      Struktur Pantun Jenaka


















3.      Struktur Pantun Agama





 















C.    Unsur Pantun

1.      Diksi

No.
Kata
Makna arti kata
1
2
3
4
5
Sasak
Pelita
Peka
Perkara
Bakwan
Perahu, naik perahu
Lampu (dengan bahan bakar minyak)
Mudah merasa
Urusan, sesuatu yang menimbulkan masalah.
Makan yang terbuat dari jagung mudah yang dilumatkan dicampur dengan tahu atau udang kemudian diadon bersama telur dan tepung.

2.      Imaji atau Citraan

a)      Pantun Muda

Imaji yang ada pada pantun muda tersebut adalah imaji taktil (merasakan), imaji taktil dapat di lihat dari sampiran dan isinya pantunya.

b)      Pantun Jenaka

Imaji yang ada pada pantun jenaka tersebut adalah imaji taktil (merasakan). Imaji taktil dapat di lihat dari sampiran dan isi pantunya.

c)      Pantun Agama

Imaji yang ada pada pantun agama tersebut adalah imaji taktil (merasakan). Imaji taktil dapat dilihat dari sampiran dan isi pantunya.

D.    Ciri-ciri Pantun

1.      Memiliki rima a-b-a-b.

Contohnya pantun muda:

Walaupun enak makan dengan bakwan __a
Lebih enak makan dengan tahu __b
Walaupun enak jalan dengan teman __a
Lebih enak jalan sama kamu __b

2.      Terdiri empat baris dalam satu bait.

Contohnya :

Orang sasak pergi ke bali __ baris 1
Membawa pelita semuanya __ baris 2
Berbisik peka dengan situli __ baris 3
Tertawa sibuta melihatnya  __ baris 4

3.      Pada pantun baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

Contohnya :

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semuliah bulan puasa

4.      Pada pantun baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contohnya :

Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semuliah Allah yang Esa

5.      Satu baris terdiri empat kata.

Contohnya :
     1               2               3            4
Banyak     bulan     perkara     bulan


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pantun adalah puisi Indonesia, tiap bait tiap bait biasa terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya berjumlah empat kata. Ciri-ciri pantun dapt dinyatakan yaitu pantun tersusun atas empat baris dalam tiap baitnya. Baris pertama dan kedua berupa sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi atau maksud yang hendak disampaikan.

B.     Saran
Kita sebagai pemula marilah pahami apa itu pantun, agar kita tidak binggung nantinya, dengan penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena-Nya kita sebagai manusia kita tidak lepas dari kekurangan maka itu kritikan dan saran penulis harapkan demi perbaikan makalah saya nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar