BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan
definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak
orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar menguraikan
definisi E-Learning sebagai berikut:
1)
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media
internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).
2)
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet,
jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001)
3)
E-learning adalah semua yang mencakup
pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran,
termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3
players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia,
multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif,
e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi,
permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems,
dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University,
Wikipedia).
4)
E-learning
terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan
learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. (Maryati S.Pd.,)
5)
E-Learning adalah proses pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan
mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran
lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
6)
E-learning adalah
sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian materi
pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet,
LAN, WAN, broadband, wireless, dan sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
7)
E-learning
tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi proses
distribusi informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen
pengetahuan.
8)
E-learning
merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan
pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan
dimana saja.
9)
E-learning
memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai model
pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan
berbasis komputer lainnya
10)
E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar
yang memanfaatkan teknologi informasi (dalam hal ini internet) sebagai sarana
efektif dan memperluas pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu secara
real-time. E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas tetapi
meningkatkan dan mengambil manfaat dari materi-materi dan teknologi pengiriman
baru untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning, para siswa
akan lebih diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi
berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang
siswa punya akses ke berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu,
e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap
materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.
11)
Matthew Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg, 2006 ) mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi
diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan
dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak
dan arus pulang-pergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal
komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang
dapatmengakses jaringan atau Internet. Dari definisi-definisi yang
muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut
sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
12)
Menurut Allan J. Henderson, E-learning adalah
pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya
Internet (The e-learning Question and
Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
13)
E-learning
adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media
yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet,
inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga
internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi
lebih interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu
pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi
forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System
e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan
perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.(Nugraha,2007).
14)
William Horton
menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa
diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran jarak
jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas.Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik.
E-learning, seperti juga namanya “Electronic
Learning” disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung
dengan Internet (world wide web yang menghubungkan semua unit komputer di
seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa
menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan).Pembelajaran formal
vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang
dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun
informal.Pembelajaran yang di tunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Dari berbagai komentar yang
dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal
manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning yaitu Fleksibilitas,“Independent
Learning”.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh
mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning
ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. Bagaimana memanfaatkan
e-learning secara optimal? Seperti halnya pembelajaran dengan cara lain,
e-learning bisa memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut
terpenuhi, diantaranya:
Tujuan
Pembelajar
Dukungan
Media lain
Pilih yang perlu
Komponen E-Learning mencakup:
Perangkat keras
Infrastruktur/jaringan
Perangkat lunak
Materi/Isi
Strategi interaksi
Pemeran(dosen,dll)
Skenario e-Learning memungkinkan
mahasiswa dapat kontak langsung dengan: Mahasiswa lain, Dosen, Berbagai materi
dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi yang dimaksud bisa dalam
bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk linkages.
B. Manfaat E-learning
Seperti sebagaimana yang
disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan
membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara
peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur
maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan
dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan
kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor
kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan
panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan
pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para
guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :
a)
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang
mutakhir
b)
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
meningkatkan wawasannya
c)
mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Ada
beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya
adalah:
a)
Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
b)
Bertambahnya Interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.
c)
Menjangkau peserta
didik dalam cakupan yang luas (global audience).
d)
Mempermudahpenyempurnaandanpenyimpananmateripembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
Manfaat e-learning juga dapat
dilihat dari 2 sudut pandang :
a)
Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita
dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu
kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui
chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat
melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja,
juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu
selesai dikerjakan.
b)
Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning
manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/
instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan
efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga
pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang
signifikan, antara lain:
1)
mampu meningkatkan pemerataan pendidikan
2)
mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau
putus sekolah
3)
meningkatkan prestasi belajar
4)
meningkatkan kehadiran siswa di kelas
5)
meningkatkan rasa percaya diri
6)
meningkatkan wawasan (outward looking)
7)
mengatasi kekurangan
tenaga pendidikan
8)
meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Kehadiran guru sebagai makhluk yang
hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah
menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri
khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari
e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem
ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
E-learning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi
antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta
didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri
peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di
dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan,
guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat
diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Secara lebih rinci, manfaat
e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:
1.
Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta
didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan
kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya
tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan,
maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang ;
1)
belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah
miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh
sekolahnya,
2)
mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home
schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan
oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang
komputer,
3)
merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang
dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat
melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik
yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
4)
tidak tertampung di sekolah konvensional untuk
mendapatkan pendidikan.
2.
Dari Sudut Instruktur (guru)
Dengan adanya kegiatan e-Learning
(Soekartawi, 2002a,b), beberapa
manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
a)
lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar
yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan
yang terjadi.
b)
mengembangkan diri
atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang
dimiliki relatif lebih banyak.
c)
mengontrol kegiatan
belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta
didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.
d)
mengecek apakah
peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik
tertentu.
e)
memeriksa jawaban
peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat pembelajaran
elektronik menurut A. W. Bates
(Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf,
1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
a)
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara
peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan
kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur,
antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar
(enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional
dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun
menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran
yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan
dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas.
Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa
peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak
akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang
ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus,
2001).
b)
Memungkinkan terjadinya
interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia
untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat
melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan
tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan
konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan
internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas
Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah
dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).
c)
Menjangkau peserta didik dalam
cakupan yang luas (potential to reach adalah global audience). Dengan
fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau
melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakinl ebih banyak atau meluas.Ruang
dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan.Siapasaja, di manas aja, dan
kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan
melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja
yang membutuhkan.
d)
Mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as
well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi
internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu
mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik
.Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belaja rsesuai
dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodic
dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran
dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik
maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau Pembina
materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk
pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh
instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan
pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau
perkembangan kegiatan belajarp eserta didiknya dan sekaligus secara teratur
memotivasi peserta didiknya.
C. Keuntungan Menggunakan E-learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono,2005,p.2):
a)
Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di
mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b)
Menghemat waktu proses
belajar mengajar.
c)
Mengurangi biaya perjalanan.
d)
Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
e)
Menjangkau wilayah
geografis yang lebih luas.
D. FiturE-learning
a)
E- learningmemilikifitur-fitursebagaiberikut(Clark & Mayer, 2008, p. 10):
b)
Konten yang relevan
dengan tujuan belajar.
c)
Menggunakan metode
instruksional seperti;contoh dan praktek untuk membantu belajar.
d)
Menggunakan elemen
media seperti;kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode
belajar.
e)
Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu
f)
Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan
dengan tujuan belajar.
E. Elemen E-learning
Definisi e-learning memiliki beberapa
elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapadari e-learning(Clark &
Mayer, 2008, p. 10):
1)
Apa.E-learning memasukkan baik konten, yaitu
informasi, dan metode instruksional, yang mana teknik, untuk membantu orang mempelajari
konten belajar.
2)
Bagaimana.E-learning didistribusikan melalui komputer
dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk gambaryang didesain untuk belajar
secara individu dan dalam media videoyang didesain dengan bimbingan
dari instruktur secara langsung.
3)
Mengapa.E-learning ditujukan untuk membantu pelajar
mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.]
F. Aspek Penting dalam E-learning
1.
E-learning menciptakan solusi belajar
formal dan informal.
Salah satu kesalahan berpikir
tentang e-learningadalahe-learning hanya
menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun
faktanya adalahsaat ini 80% pembelajaran
didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan
menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik
berikut:
1)
just in time –tersedia untuk pengguna ketika
mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya.
2)
on-demand– tersediasetiapsaat.
3)
bite-sized– tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat
digunakan secara cepat.
2.
E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat kontens aja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitass osial. E- learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmuan antara sesame pengguna e-learning.
3.
E-learning mendukung sekelompok orang atau
grup untuk belajar bersama.
E-learningbukan aktivitas individu saja,
tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama,
baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah
komunitas online yang dapat
dilakukan secara langsung (synchronous)
atau tidak langsung (asynchronous).
4.
E-learning membawa pembelajaran kepada
pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning(Knight, 2005, p. 11).
Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning(Knight, 2005, p. 11).
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan E-Learning dapat
kami simpulkan sebagai berikut :
1)
Definisi E-Learning adalah suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau
proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk
interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
2)
Manfaat E-learning adalah mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah
interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan
dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling
berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang, lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih
mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir,
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya,
mengontrol kegiatan belajar peserta didik, Pembelajaran dari mana dan kapan
saja (time and place flexibility).
3)
Keuntungan Menggunakan E-learning
diantaranya Fleksibel, Menghemat waktu proses belajar mengajar,
Mengurangi biaya perjalanan, biaya pendidikan secara keseluruhan
(infrastruktur, peralatan, buku-buku), Menjangkau wilayah geografis yang lebih
luas.
4)
Fitur E-learning yaitu Konten
yang relevan dengan tujuan belajar, Menggunakan metode instruksional seperti
contoh dan praktek untuk membantu belajar, Menggunakan elemen media seperti
kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar,
Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous), Membangun wawasan dan
teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
5)
Elemen E-learning
yaitu apa, bagaimana dan mengapa dari e-learningApa : memasukkan baik konten, yaitu
informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang
mempelajari konten belajar, Bagaimana,
didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar, Mengapa, ditujukan untuk membantu
pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.
6)
Aspek Penting dalam E-learning
yaitu menciptakan solusi belajar formal dan informal, menyediakan akses
ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia,
mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, membawa
pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
B.
Saran
Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi dalam bentuk pembelajaran elektronik(E-Learning)
sebagai salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu, ketrampilan berpikir, berinteraksi serta ketrampilan-ketrampilan ideal
lainnya dari para peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.unpad.ac.id
Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
Nasution, Teknologi Pendidikan
(Jakarta: PT. BumiAksara, 2008), 99
Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Sinar harapan.ekonomi/mandiri (2004/02,17 ), man01.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar