KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala
puji bagi Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Gangguan Menstruasi dan hukum
kesehatan yang berjudul “Gangguan Menstruasi” Makalah ini diselesaikan karena
bantuan beberapa pihak,maka kami ucapkan terima kasih kepada :
1.
Guru Mata Pelajaran
2.
Teman-teman seperjuangan yang telah ikut
menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari harapan sempurna
untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah ini dan semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat
orang-orang yang berkecimpung di dunia kesehatan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Pasarwajo, 17 November 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi
merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan,
terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil.
Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya
haid periode berikutnya.
Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada
perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus
haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya
mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid.
Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif
bekerja diluar rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti:
dismenorea, hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid
lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang
dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid,
serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas
tentang masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai
siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan-gangguan haid apa saja yang
dialami oleh perempuan dalam masa reproduksi.
C.
Tujuan Penulis
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar para perempuan lebih mengetahui tentang sindrom
pra-haid, siklus haid, gangguan-gangguan selama haid, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan haid.
2. Agar perempuan aktif dapat mengatur siklus haidnya
tanpa mengalami gangguan selama beraktifitas.
3. Agar perempuan tahu bagaimana cara mengurangi sindrom
pra-haid yang sering mengganggu aktifitas mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
GANGGUAN
MENSTRUASI
A.
Pengertian Haid
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa
Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).
Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan
berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang
perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa
didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P.
Masland dan David Estridge, 2004: 51).
Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena
adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye
Winiastri,dkk, 2002: 19).
B.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid
antara lain :
1. Faktor hormon
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada
seorang wanita yaitu:
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan
oleh Hipofise
b. Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
c. LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
d. Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium
merusak sel yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
3. Faktor vascular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem
vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan
endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya.
Dengan regresi endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran
yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan
perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.
4. Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan
desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi
myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
Secara khusus, perempuan mengalami haid pada usia dua
belas dan tiga belas tahun, tetapi selalu terdapat perempuan yang mengalaminya
pada usia lebih awal, kira-kira sepuluh tahun, dan beberapa diantaranya bahkan
lebih dini. Dilain pihak , beberapa perempuan mungkin belum mengalami haid pada
usia lima belas atau enam belas tahun. Ini semua bergantung pada produksi dan
pelepasan hormon.
Cepat atau lambatnya haid (kematangan seksual) ini
kecuali ditentukan oleh konstitusi fisik individual, juga dipengaruhi oleh
faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim, cara hidup, dan milieu yang
melingkungi anak. Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak
gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.
Selanjutnya , rangsangan-rangsangan kuat dari luar,
umpamanya saja berupa film-film sex (blue film) buku bacaan dan majalah-majalah
bergambar sex godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung
terhadap perbuatan sex/coitus, semua itu tidak hanya meningkatkan memuncaknya
atau semakin panasnya reaksi-reaksi sexual saja, akan tetapi juga mengakibatkan
kematangan sexual yang lebih cepat pada diri anak. Maka pengaruh kultur dan
peradaban itu tampaknya ambivalen sifatnya, artinya kultur dan peradapan dapat
memperlambat atau mempercepat tempo kematangan sexual anak. Jadi, juga
memperlambat atau mempercepat awal dari haid anak gadis.
C.
Sindrom Pra-Haid
Beberapa saat sebelum mulai haid, atau bisa pada
hari-hari haid, sejumlah gadis dan perempuan biasanya mengalami rasa tidak
enak. Mereka biasanya merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut sebagai
kumpulan gejala sebelum haid atau istilah populernya Pre-menstrual syndrome
(PMS).
Sindrom pra-haid adalah sejumlah perubahan mental
maupun fisik yang terjadi antara hari pertama hingga hari keempat belas sebelum
masa haid dimulai dan diikuti dengan tahap bebas gejala jika masa ini telah
lewat (Anthony Tan,2002:23).
Beberapa dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami
oleh separuh dari total perempuan yang berada pada masa reproduktif. Sekitar
lima persen dari perempuan yang mengalami PMS disarankan untuk mengurangi
kegiatan sehari-hari mereka karena mereka sangat terganggu. Meskipun
penyebabnya belum diketahui, sejumlah teori sedang diteliti. PMS mungkin
berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula,
kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang
mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Gejala-gejala atau perubahan-perubahan fisik dan
mental yang sering dikeluhkan oleh para penderita sindrom pra-haid diantaranya
yaitu :
Gejala fisik:
·
Kenaikan berat
badan
·
Perasaan bengkak
dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki, dll)
·
Ketidaknyamanan
buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku)
·
Sakit kepala dan
serangan migren
·
Pegal dan nyeri
pada otot
·
Dismenore
kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah
·
Berkurangnya air
kencing
·
Perubahan kulit,
termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan lain
·
Perubahan nafsu
makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak)
·
Perubahan tidur
( kurang tidur atau tidur berlebihan)
·
Tidak ada gairah
untuk aktif serta badan terasa lelah
·
Mata terasa
sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi
·
Mual, pingsan,
asma, dan epilepsy
·
Kejang, terjadi
karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk
membantu mengeluarkan lapisan.
Gejala mental (psikis)
·
Ketegangan dan
cepat marah (emosional)
·
Depresi,
termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga
·
Stres
·
Kelesuan
·
Berkurangnya
daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
·
Kecenderungan
kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik
·
Control emosi
yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis
·
Penurunan
efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental
·
Kurang atau
tidak ada dorongan seks
·
Dorongan yang
kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan
·
Bertambahnya
kecenderungan minum obat, tablet, dsb.
Sindrom ini dirasakan juga sangat mengganggu dalam
keadaan-keadaan khusus, misalnya ketika ingin melakukan perjalanan jauh,
beraktifitas, ujian, pertandingan olahraga, ibadah puasa, serta ibadah haji.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat dasar fisiologis
pada sindroma pra-haid. Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra-haid
belum ditemukan, para ilmuwan menyarankan bahwa sindroma pra-haid disebabkan
oleh tali-temali yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stress, dan
kekurangan gizi.
Sindrom pra-haid ini sangat menyiksa, karena hampir
semua perempuan mengalaminya. Namun banyak juga perempuan yang mengalami
kesulitan untuk mengenali sindrom pra-haid ini pada dirinya sendiri, terutama
bagi mereka yang baru mengenal konsep sindrom pra-haid.
Berbagai faktor gaya hidup tampaknya menjadikan
gajala-gajala lebih buruk termasuk stress, jumlah kegiatan fisik luar yang
tidak memadai, dan diet yang mengandung gula, karbohidrat yang diolah, garam,
lemak, alkohol dan kafein yang tinggi.
Empat kelompok gejala utama sindrom pra-haid telah
diidentifikasi. Setiap perempuan dapat mengalami gejala-gejala dalam satu atau
beberapa kelompok.
1) Ketegangan Pra-haid berciri khas ketegangan syaraf,
perubahan suasana hati, rasa terganggu dan kecemasan.
2) Hiperhidrasi, atau sindroma hiperhidrasi, ditandai
oleh penambahan berat badan, pembengkakan ditangan dan kaki, kelunakan buah
dada, dan kembungnya perut.
3) Hasrat makan yang berarti bertambahnya selera dengan
hasrat makan makanan-makanan manis atau asin, gejala-gejala pun mencakup sakit
kepala, kelelahan, pusing, dan jantung yang berdebar.
4) Depresi pun umum dan mencakup mudah lupa, menangis,
kebingungan dan sukar tidur.
Para perempuan yang diganggu oleh sindrom pra-haid
dapat memperbaiki gejala-gejala mereka dengan melakukan perubahan-perubahan
diet sebagai berikut:
·
Mengurangi
jumlah gula yang dimakan
·
Menambah serat
·
Makan makanan
yang berprotein tinggi karena dapat menyebabkan lebih banyak air yang keluar
tubuh , sehingga mengurangi rasa penuh diperut bagian bawah
·
Meminum ramuan
tradisional
·
Mencakup satu
hingga dua sendok makan minyak safflower dalam diet
·
Mengurangi
jumlah lemak yang dimakan
·
Mengurangi
jumlah garam yang dimakan jika retensi cairan merupakan masalah, karena garam
menyebabkan tubuh berusaha menyimpan air dalam tubuh, sehingga menyebabkan rasa
penuh diperut bagian bawah
·
Menghindari
kafein dan beberapa minuman ringan seperti cola, teristimewa jika kecemasan dan
kelunakan buah dada merupakan masalah
Selain itu :
·
Mencakup
kegiatan fisik dalam kegiatan sehari-hari, dan
·
Mempraktekkan
teknik-teknik pengurangan stress secara teratur.
Banyak perempuan telah berkurang penderitaannya dengan
ancangan gaya hidup yang moderat ini dan dianjurkan untuk pengobatan awal bagi
sindroma pra-haid.
D.
Siklus Haid
Siklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid
sampai datangnya haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah
jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya
(Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103).
Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama
siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar
haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus
mengandung kesalahan ± 1 hari.
Dalam satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim
sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim
makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.
Siklus haid perempuan normal berkisar antara 21-35
hari dan hanya 10-15 persen perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari.
Panjangnya siklus haid ini dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang
siklus haid gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun
27,1 hari, dan pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.
Siklus haid perempuan tidak selalu sama setiap
bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi,
stres, dan usia. Pada masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum
teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon
seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih
teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau
kelelahan.
Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. pada
wanita yang lebih tua biasanya yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan
anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah
haid lebih dari 80 cc dianggap patologik.
Setiap bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari.
Setelah hari kelima dari siklus haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal
sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari
ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus
berikutnya.
Siklus haid selama ± 1 bulan dapat kita bedakan dalam
4 masa (stadium):
·
Stadium
Menstruasi atau desquamasi Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding
rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut
dengan stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Jadi, dengan haid
itu keluar darah, potongan-potongan endometrium dan lendir dari servix. Darah
itu tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan
mencairkan potongan-potongan mucosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka
fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah
haid. Banyaknya perdarahan selama haid normal adalah ± 50 cc.
·
Stadium Post
menstruum atau stadium regenerasi Luka yang terjadi karena endometrium
dilepaskan, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
terjadi dari sel epitel kelenjer-kelenjer endometrium. Pada saat ini tebalnya
endometrium ± 0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan
berlangsung ± 4 hari.
·
Stadium
Intermenstruum atau stadium proliferasi Pada masa ini endometrium tumbuh
menjadi tebal ± 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan
lain hingga berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai
hari ke-14 dari hari pertama haid.
·
Stadium
Praemenstruum atau stadium sekresi Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan
mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang
kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. Memang maksud dari perubahan ini
tidak lain dari pada mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.
Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas
yang padat (stratum compactum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar
dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum spongiosum), yang banyak
lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar dan
lapisan bawah yang disebut stratum basale.
Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai
28. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan
dan berulang lagi siklus menstruasi.
E.
Siklus Haid Perempuan Aktif
Kini perempuan aktif yang sibuk bekerja, diluar maupun
didalam rumah, dimungkinkan dapat mengatur sendiri siklus haid mereka. Mengatur
siklus haid dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan cara menunda
haid atau menjarangkannya. Haid dimungkinkan tidak terjadi setiap bulan, tetapi
dalam kurun waktu tertentu, misalnya empat kali dalam setahun.
Namun, hal ini hanya dapat terjadi jika perempuan
mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung hormon estrogen dan hormone
progesterone. Dengan demikian, maka bagi perempuan yang akan melaksanakan
ibadah haji atau ibadah puasa sekarang tidak akan terganggu lagi. Juga bagi
kita yang akan melakukan perjalanan jauh pun tidak akan mengalami gangguan haid
lagi.
Karena siklus haid ini rutin terjadi pada setiap
perempuan, maka sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi biasa, pada saat mandi organ reproduksi luar perlu
cermat dibersihkan.
2) Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama
sehabis buang air kecil.
3) Bila perut, terutama daerah sekitar rahim, terasa
nyeri, dan masih dapat diatasi (ringan), tidak usah dibiasakan minum obat
penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti
misalnya hingga menyebabkan pingsan.
4) Makan makanan bergizi terutama yang banyak mengandung
zat besi dan vitamin, seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur-sayuran, dan
buah-buahan.
5) Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada
aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat.
F.
Gangguan Haid
Adapun tanda-tanda gangguan haid adalah:
·
Bagi perempuan
tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar, namun bagi perempuan
lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit menahun, kekurangan
darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi), atau mungkin adanya infeksi atau
tumor dalam rahim (uterus).
·
Apabila haid
tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda
kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur atau tidak mendapat haid
sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja
mendapatkan haid dan bagi perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan
gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan haid.
·
Apabila
perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir selalu menjadi tanda
permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian bayi didalam kandungan)
·
Apabila masa
haid berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang dikeluarkan banyak dan
tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan, maka anda
harus meminta nasehat dokter.
Gangguan haid dan siklusnya, khususnya dalam masa
reproduksi, dapat digolongkan kedalam:
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
pada haid:
a. hipermenorea atau menoragia
b. hipomenorea
kelainan siklus:
·
polimenorea
·
oligomenorea
·
amenorea
Perdarahan diluar haid:
·
metroragia
gangguan lain yang ada hubungan dengan haid:
·
premenstrual
tension (ketegangan prahaid)
·
mastodinia
·
Mittelschmerz
(rasa nyeri pada ovulasi)
·
Dismenorea
-
Hipermenorea
(Menoragia)
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak
dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan
ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan
permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang
terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid,
dan sebagainya.
Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam
pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu
haid.
Terapi pada hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari
penanganan mioma uteri, sedangkan diagnosis dan terapi polip endometrium serta
gangguan pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.
-
Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek
dan atau lebih kurang dari biasa. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi
penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin,
dan lain-lain. Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas
menenangkan penderita. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
-
Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (
kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid
biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah
kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
-
Oligomenorea
Di sini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Apabila panjangnya siklus lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan
amenorea. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Oligomenorea dan Amenorea sering kali mempunyai dasar
yang sama, perbedannya terletak tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea
kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid
biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
-
Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk
sedikitnya tiga bulan berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorea
primer dan amenorea sekunder. Amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18
tahun keatas tidak pernah dapat haid, sedangkan pada amenorea sekunder
penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak dapat lagi. Amenorea
primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan kelainan-kelainan genetic.
Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian
dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor,
penyakit infeksi, dan lain-lain.
-
Premenstrual
Tension (Tegangan Prahaid)
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu
minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid
datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
Gejala-gejala yang tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada wanita
berumur antara 30 dan 45 tahun. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional
berupa iritabilitas, gelisah, insomia, nyeri kepala, mudah tersinggung, sukar
tidur, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma, dan
sebagainya. Sedangkan pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan,
gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas.
-
Mastalgia
Gejala mastalgia adalah rasa nyeri dan pembesaran
mamma sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan relative
dari kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau
neoplasma.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia
keras kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehair secara
sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan
penderitaan.
-
Mittelschmerz
Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira
sekitar pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi
mungkin ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam,
tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau
tidak disertai dengan perdarahan, yang kadang-kadang sangat sedikit berupa
getah berwarna coklat, sedang pada kasus lain dapat merupakan perdarahan
seperti haid biasa. Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan
bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual dan
muntah. Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang
bersangkutan.
-
Dismenorea
Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu
gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk
konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau
intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekwensi dismenorea cukup tinggi dan
penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum
dapat dipecahkan.
Oleh karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak
enak dibawah perut sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual, maka
istilah dismenorea hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga
memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya
sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.
Penanganan dismenorea ini dapat dilakukan dengan cara
penerangan dan nasehat, pemberian obat analgesic, terapi hormonal, teapi dengan
obat nonsteroid antiprostaglandin, dilatasi kanalis servikalis, dan lain
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Haid atau menstruasi merupakan ciri khas kematangan
biologis seorang perempuan. Haid merupakan salah satu perubahan siklik yang
terjadi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan.
Setiap perempuan normal akan mengalami haid setiap
bulannya, yang dipengaruhi oleh faktor hormon, enzim , vascular, dan
prostaglandin.
Sebelum datangnya haid perempuan akan mengalami
sindrom pra-haid yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, yang berupa
perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik maupun mental. Sindrom pra-haid
ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar
gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak
yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah
satunya.
Sindrom pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap
orang, begitu juga dengan siklus haid juga berbeda antara setiap perempuan
walau saudara kembar sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung
selama 3-7 hari. Siklus ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus
ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia.
Siklus haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium
menstruasi, stadium post menstruum, stadium inter menstruum, dan stadium
pramenstruum.
Sekarang para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik
didalam maupun diluar rumah, tidak perlu khawatir lagi, karena mereka dapat
mengatur siklus haid mereka dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang
mengandung hormone estrogen dan progesterone.
Adapun gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti
hipermenorea, hipomenorea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual
mention, mastalgia, mittelschmerz, disminorea, dan masih banyak gangguan haid
lainnya yang sering dirasakan oleh setiap perempuan.
B.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini
adalah:
1. Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan
siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan
dengan haid.
2. Untuk menghindari terjadinya sindrom pra-haid, setiap
perempuan dianjurkan untuk melakukan perubahan-perubahan diet atau mengatur
pola makan seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
3. Kepada setiap orang tua, terutama orang tua perempuan,
agar dapat menjelaskan tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk
mengurangi rasa takut yang sering dialami oleh anak-anak ketika menghadapi
menarche (haid yang pertama kali datang).
4. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan
mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan
selama haid.
DAFTAR
PUSTAKA
Book Referensi ( Bacaan )
Affandi, Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan
Dewasa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
Burns, August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam
Bidang Kesehatan. Yayasan Essentia Medica: Yogyakarta.
Masland, Robert, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui
Remaja tentang Seks. Bumi Aksara: Jakarta.
Shreeve, Caroline. 1993. Sindrom Pramenstruasi. Arcan
Penerbit Umum: Jakarta.
Tan, Anthony. 2002. Wanita dan Nutrisi. Bumi Aksara:
Jakarta.
Werner, David, dkk. 1999. Apa Yang Anda Kerjakan Bila
Tidak Ada Dokter. Yayasan Essentia Medica dan Andi Offset: Yogyakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo: Jakarta.
Winiastri, Virnye, dkk. 2002. Pengalaman Materi
Membantu Remaja Mengatasi Dirinya. Deputi Bidang KB dan Kespro BKKBN: Jakarta.
Zein, Asmar Yetty, dkk. 2005. Psikologi Ibu dan Anak.
Fitramaya: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar