Mata Kuliah : Filssafat Islam
MAKALAH
ESKATOLOGI ISLAM
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Semester :
V (Lima)
Dosen
Pembimbing
Muh. Ridwan, S.Ag.,MA
JURUSAN
TARBIYAH
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH BUTON
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
mana telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “Eskatologi Islam”. Untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT ISLAM pada Universitas Muhammadiyah Buton (UMB).
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi kami khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Kami
menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan
makalah ini.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga
terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai
amal sholeh di hadapan Allah SWT. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Agama-agama
yang di syari’atkan Allah kepada kita itu adalah sebagaimana yang pernah di
wasiatkan kepada Rasul-rasulnya yang dahulu-dahulu , yakni agama yang merupakan
pokok-pokok aqidah dan tiang-tiang atau rukun-rukun keimanan. Allah telah
menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi
degan tujuan memberikan petunjuk untuk manusia agar dapat menempuh jalan yang
lurus, bijaksana dan di ridhai Tuhan. Di dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan
tentang beberapa hal diantaranya adalah tentang hari kiamat, kita wajib
meyakini dan mempercayai hari kiamat tersebut. Dan di dalam alam ini Allah juga telah menciptakan makhluk yang
tidak dapat dilihat oleh manusia contohnya: Malaikat, Jin, dan ruh. Dan
penjelasan tentang hal-hal ghaib maupun hari akhir semuanya telah di jelaskan
ke dalam kitab Allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad yakni kitab
Al-Qur’an.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja kitab-kitab ALLAH yang diturunkan kepada Nabi
2.
Pengertian dari Malaikat, Roh, dan Jin
3.
Apa yang dimaksud dengan Eskatalogi?
4.
Apa saja Tanda-tanda hari kiamat?
C. Tujuan Penulis
Tujuan dari makalah ini selain untuk memenuhi tugas
kuliah pada mata kuliah ilmu kalam, juga untuk memberikan pengetahuan tentang
apa saja kitab-kitab yang di turunkan ALLAH dalam makalah ini kami juga
menjelaskan tentang pengertian dari malaikat, roh, dan jin yang mana semua itu
di ciptakan oleh ALLAH SWT serta kami
menjelaskan tentang eskatalogi (Hari Kiamat), serta tanda-tanda hari kiamat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an
Kitab
Allah yang wajib diimani oleh umat Islam ada empat. Kitab Allah adalah
catatan-catatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi dan rosul.
Diantara nya yaitu Al-Qur’an ,Zabur,Taurat,dan Injil. Sebagaimana Firman Allah
dalam QS.An Nisa 4;163 “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan
Kami berikann Zabur kepada Daud”
- TAURAT (TORAH)
Ditulis dalam bahasa Ibrani diperuntukan bagi bangsa
Israel. Didalam nya berisi tentang syariat(hukum) ,kepercayaan yang benar,
kitab taurat juga berisikan tentang sejarah-sejarah para nabi sebelum nabi Musa
sampai pada nabi Musa. Allah berfirman “(Tuhan) Allah telah menurunkan kitab
kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya lagi
menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imron:3)
- ZABUR (MAZMUR)
Kitab Zabur inni berisi Mazmur (Pujian bagi Tuhan) yang
dibawakan melalui Daud yang berbahasa Qibti.Kitab ini tidak mengandung syariat
karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang di bawa oleh Musa.
Allah
Berfirman : “Dan kami telah memberi kitab Zabur kepada Nabi Dawud”
- INJIL
Kitab
Injil pertama ditulis dengan bahasa Suryani melalui murid-murid Isa untuk bangsa
Israel sebagai penggenap ajaran Musa. Injil yang ada saat ini berisi
tentang firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah
Isa. Sebagaimana
firman Allah “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi
nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya,
yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di
dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab
yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.Al-Ma’ida 5:46)
- AL-QUR’AN
Al-Qur’an
diturunkan sebagai pelengkap dan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Dan
sebagai pedoman hidup manusia sampai akhir zaman. Diturunkan pada Nabi Muhammad
saw, pada bulan Ramadhan sebagai mana firman Allah “Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk
bagi manusia. ” (Al-Baqarah;185)
B.
Definisi Malaikat
Kata “angel” dating dari bahasa latin “angelus” yang
dipinjam dari bahasa Yunani “angelos”(kurir) Dalam bahasa Arab kata itu adalah
“malak” atau jamaknya “mala’ikat”. Akar kata arab “alaka” yang artinya
“menyampaikan pesan”, menegaskan hubungan etimologis dengan fungsi pesuruh
Allah dalam bahasa semitis. Malaikat adalah utusan-utusan Allah untuk berbagai
fungsi. Al Qur’an menyatakan: “Segala
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing ada yang dua,tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya
apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”
(QS.Fathir [35] :1)
Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk
halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam aneka
bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikitpun tidak pernah membangkang.
Sedang Muhammad Sayyid Thanthawi mengatakan bahwa malikat adalah tentara Allah.
Tuhan menganugrahkan kepada mereka akal dan pemahaman, menciptakan bagi mereka
naluri untuk taat, serta memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan
berbagai bentuk yang indah dan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang berat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an; “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirirmu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu: penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan” (QS.At-Tahrim [66]:6) adapun malaikat tercipta dari
cahaya,tidak ditemukan penjelasannya dari Al-Qur’an. Berbeda dengan jjin yang
secara tegas dinyatakan oleh QS. Ar-Rahman [55];15, bahwa ia diciptakan Allah
dari bara api yang menyala. Informasi tentang asal kejadian malaikat ini
diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibn Majah melalui istri
nabi Aisyah ra yang menyatakan bahawa Rasul saw, bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari
api yang berkobar, dan Adam (manusia) sebagaimana telah dijelaskan pada kalian”
C.
Jumlah Malaikat
Malaikat Illahi sungguh banyak, tidak terhitung
jumlahnya, kecuali oleh Allah sendiri. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Muslim berbunyi; “Neraka
Jahannam pada hari kiamat memiliki tujuh pulh ribu kendali, setiap kendali
ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat” (HR.Muslim) Imam Bukhari
meriwayatkan ketika Nabi saw bertanya kepada malaikat Jibril tentang Bait
Al-Ma’mur malaikat Jibril menjelaskan bahwa: “Ini adalah al-Ba’it al-Ma’mur setiap hari,tujuh puluh ribu malaikat
shalat disana dan yang telah shalat tidak kembali sesudahnya.” Dalam
ajaran agama terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari seluruh jumlah
malaikat yang tidak kita ketahui, diantaranya yaitu:
1.
Malaikat
Jibril sebagai penyampai wahyu, ia merupakan pimpinan para malaikat, ia juga
yang menemani Nabi Muhammad Saw saat melakukan Isra’ Mi’raj
2.
Malaikat
Mikail yang bertugas sebagai menyampaikan rizki kepada manusia
3.
Malaikat
Israfil bertugas meniup terompet saat hari kiamat
4.
Malaikat
Izrail bertugas mencabut nyawa
5.
Malaikat
Ratib bertugas mencatat amal baik manusia
6.
Malaikat
Atid bertugas mencatat amal buruk manusia
7.
Malaikat
Munkar dan Nakir bertugas menanyai di alam kubur
8.
Malaikat
Malik berrtugas menjaga pintu neraka
9.
Malaikat
Ridwan bertugas menjaga pintu surga
D.
Kemampuan Malaikat
“Tiada satu pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai
kedudukan tertentu” (QS. Ash-Shaffat[37];164) informasi
tentang adanya peringkat-peringkat malaikat ditemukan juga dalam as Sunnah.
Antara lain adalah:
1.
Mampu
berbentuk sebagai manusia. Dari Al-Qur’an ditemukan sekian ayat yang
menjelaskan bahwa malaikat mengambil bentuk manusia. Maryam ibunda as, juga
pernah dikunjungi Jibril dalam bentuk pria: “Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya
(dalam bentuk) manusia yang sempurna” (QS. Maryam [19];17)
2.
Tidak
berjenis kelamin. Kaum musyrikin menduga, bahwa para malaikat berjenis kelamin
wanita. Al-Qur’an menolak keyakinan tersebut antara lain dengan firman-Nya: “Tanyakanlah kepada mereka (orang-orang
kafir Mekah); ‘Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak
laki-laki, atau apakah kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan
menyaksikan (nya). Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya
benar-benar ,mengatakan: ‘Allah beranak’ Dan sesungguhnya, mereka benar-benar
orang yang berdusta. Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan
daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana(caranya) kamu
menetapkan? Maka, apakah kamu tidak memikirkan? Atau apakah kamu mempunyai
bukti yang nyata?” (QS.Ash-Shaffat[37]:149-156)
3.
Tidak
makan dan minum.
4.
Tidak
jemu beribadah dan tidak juga letih. Sebagaimana dalam Al Qur’an di sebutkan “Mereka selalu bertasbih malam dan siang
tiada henti-hentinya” (QS.Al-Anbiya’ [21]:20)
5.
Tidak
melakukan dosa.
E.
Definisi Jin
Ada tiga pendapat
mengenai definisi jin:
a.
Pertama
memahami jin sebagai potensi negative manusia. Menurut paham ini, malaikat
adalah potensi positive dan jin negative. Jika malaikat mengarahkan manusia ke
arah kebaikan lain halnya dengan jin yang mengarahkan manusia pada keburukan
Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam diri manusia ada potensi positif dan
negative. Al-Qur’an sendiri menegaskan “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketaqwaannya” (QS. Asy-syams : 8)
b.
Kedua
Rasyid Ridha menulis dalam tafsirnya, Al- Manar para teolog berpendapat bahwa
jin adalah makhluk-makhluk hidup dan bersembunyi.
c.
Ketiga
Ahmad Khan memahami jin sebagai jenis makhluk manusia liar yang belum
berperadaban yang hidup di hutan-hutan, atau tempat-tempat terpencil di
pegunungan.
Pendapat
Ahmad Khan ini ditentang oleh Al-Maududi, pakar Islam kontemporer asal
Pakistan. Dia berpendapat Jin adalah makhluk-makhluk yang berbeda dengan
manusia bukan manusia yang terbelakang. Sedangkan menurut dalam Da’irat Ma’arif
Al-Qarn Al-Isyrin, Muhammad Farid Wajdi, sastrawan Mesir menuliskan bahwa jin
dalam pandangan kaum Muslimin adalah makhluk yang bersifat hawa (udara) atau
api, berakal, tersembunyi, dapat berbentuk dengan berbagai bentuk, mempunyai
kemampuan-kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat. Berbeda
dengan keterangan ini, Sayyid Sabiq, seorang ulama Mesir Kontemporer
mendefinisikan jin sebagai sejenis ruh yang berakal, berkehendak, mukallaf
(dibebani tugas-tugas oleh Allah) sebagaimana bentuk materi yang dimiliki
manusia yakni luput dari jangkauan indra, atau tidak dapat terlihat sebagaimana
keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya dan mereka
mempunyai kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk.
Begitu banyak definisi tentang pengertian jin menurut
para pakarnya. Dan selanjutnya mari kita simak wawasan Al-Qur’an tentang jin.
Jin terdiri dari rangkaian-rangkaian huruf jim dan nun yang mengandung makna
ketersembunyian atau ketertutupan. Tidak dapat terjangkau oleh indra manusia.
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa jin adalah makhluk ciptaan Allah yang
tidak diketahui bentuknya tapi wajib dipercaya ada dan mereka tersembunyi serta
tercipta dari api. Sebagaimana firman Allah: “Dia (Allah menciptakan jann dari nyala api) dan diantara mereka ada
yang taat kepada Allah dan ada yangn membangkang”(QS. Ar-Rahman [55]:15) jin
pun pernah berkata dan diabadikan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya di antara kami ada yang shaleh dan diantara kami ada pula
yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda”
(QS.Al-Jinn[72]:11) dan jin yang membangkang ini disebut dengan setan
dan iblis “setan-setan dari jenis
manusia dan dari jenis jin sebagian dari mereka membisikkan kepada sebagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu
(manusia)”(QS.Al-An’anm[6]:112) “Iblis (enggan sujud) Dia adalah dari golongan
jin” (QS.Al-Kahf [18]:50)
F.
Tempat Dan Waktu Yang Disukai
Jin
Makhluk ini dapat hidup di planet bumi, Al Qur-an tidak
menjelaskan dimana namun dapat kita simak dalam firman Allah “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan” (QS. Al-Baqarah[27:36]) mereka juga
mempunyai kemampuan hidup berada diluar planet bumi berdasarkan ucapan mereka “Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui
(rahasia) langit, maka kami mendapatinyapenuh dengan penjagaan yang kuat dan
panah-panah api. Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di
langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya) Tetapi sekarang siapa
yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api
yang mengintai (untuk membakarnya)” (QS. Al-jinn [72]:8-9)
Ada beberapa tempat yang disukai oleh jin
diantaranya toilet, pegunungan, lautan, pasar, dan atap rumah juga
disebut-sebut dalam berbagai riwayat sebagai tempat-tempat yang disukai jin.
Ibn Tamiyah menuliskan bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di
dalamnya terdapat najis, seperti di tempat pembuangan sampah dan kuburan. Dan
jin berkeliaran pada saat menjelang matahari terbenam dan pada waktu-waktu
gelap. Dalam shahih Bukhari dan Muslim, sahabat Nabi Jabir Ibn’ Abdillah ra,
berkata bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “Jin dapat menyerupai apa pun, namun
jin tidak dapat menyerupakan dirinya dengan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana
sabdanya” saat jin mengambil aneka bentuk ketika itu ia tidak dapat melepaskan
hukum alam yang berkaitan dengan bentuk yang diambilnya. Berikut diatas adalah
definisi tentang jin yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena
pengetahuan manusia sangat terbatas tentangnya sebagaimana firman Allah “Tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit” (QS.Al-Isra’ [17]:88)
G.
Pengertian Roh
Para
ulama berpendapat bahwa hakikat roh tidakmungkin bisa diketahui. Pengetahuan
tentang roh ini khusus bagi Allah, artinya hanya Allah yang mengetahuinya. Oleh
karena itu tidak mungkin kita membuat definisi atau batasan tentang hakikat roh. Allah telah memberikan penjelasan bagi
orang-orang yang bertanya tentang roh, bahwa mereka hanya diberi sedikit ilmu
yang tidak akan cukup untuk mengungkapkan hakikat roh itu. Allah berfirman:
“Dan mereka bertanya kepada mu tentang roh. Katakanlah,''roh itu termasuk
urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikkit.”(QS.Al-Isra:85) meskipun demikian, hal itu tidak mengurungkan
niat para ulama untuk membuat definisi tentang roh. Mereka mengatakan bahwa roh
adalah materi yang berbeda dari materi yang bisa dilacak indra ia merupakan
jenis cahaya peringkat tinggi yang sangat halus, hidup dan bergerak pada
seluruh anggota badan, mengalir seperti air pada bunga, minyak pada pohon
zaitun, atau api dalam bara. Selama tubuh bisa menerima pengaruh roh yang
melimpah, maka roh terjalin dengan tubuh dan timbul kehendak. Jika tubuh rusak
ia tidak bisa lagi menerima pengaruh roh sehingga roh meninggalkan badan dan
terpisah menuju alam roh, definisi tersebut sesuai dengan Al-Qur'an, Sunnah,
Ijma sahabat, Rasio, dan Fitrah.Tidak ada yang tahu apa roh itu, bagaimana ia
datang, bagaimana ia pergi, dimana ia berada, akan kemana perginya? Manusia
tidak mengetahui tentang roh kecuali yang diungkapkan Allah dalam Al-Qur'an
surat Al-Isra:85.
H. Tingkatan
Roh
- Tingkatan pertama adalah Arruh Al-hassas yaitu, roh yang mnerima sesuatu yang disampaikan oleh panca indra. Roh tingkatan ini ada pada anak usia menyusui.
- Tingkat kedua adalah Arruh Al-Khayali yaitu, roh yang menyimpan segala sesuatu yang disampaikan panca indra, menampungnya, dan menjaganya untuk disampaikan ketika diperlukan. Roh khayali tidak terdapat pada usia anak menyusui,karena itu kita sering melihat anak usia menyusui menginginkan suatu benda untuk diambilnya, namun ketika bendda itu tidak ada dihadapannya ia melupakan nya.
- Tingkat ketiga adalah Arruh Al-Aqlii yaitu, roh yang dengannya manusia dapat mengetahui pengertian-pengertian diluar indra dan khayal. Roh ini merupakan elemen manusia yang paling spesifik.
- Tingkat keempat adalah Arruh Al-Fikri yaitu, roh dengannya logika bisa didapatkan.
- Tingkat kelima adalah Arruh Al-Qudus Al-Nabawi yaitu,roh khusus pada para nabi.
I.
Hubungan Roh Dengan Tubuh
Ada
lima macam hubungan antara roh dan tubuh:
- Hubungan roh dengan tubuh pada waktu didalam perut ibu,sebagai janin.
- Hubungan roh dengan tubuh setelah lahir di muka bumi.
- Hubungan roh dengan tubuh pada waktu tidur. Dari satu sisi terlihat ada hubungan, dan disisi lain terpisah.
- Hubungan roh dengan tubuh di alam barzakh.
- Hubungan roh dengan tubuh pada saat kebangkitan.
J. Tempat
Roh Setelah Mati
Ibnu
Qayyim berpendapat roh itu ada di alam barzakh pada tempat yang berbeda-beda:
- Roh dalam tingkatan paling tinggi dalam lingkungan para malaikat: yaitu roh para Nabi. Tempat mereka tidak sama, sebagaimana dilihat Rasulullah saw pada malam Isra.
- Roh dalam tembolok burung hijau yang terbang kemana saja di dalam surga: yaitu roh sebagian para syuhada (tidak seluruhnya). Sebagian roh para syuhada tertahan ada yang terhalang masuk surga disebabkan oleh hutang yang belum dibayarnya.
- Roh yang terkurung di pintu surga, sebagaimana diungkapkan hadits lain: “aku melihat temanmu terkurung di atas pintu surga”
- Roh yang terkurung dalam kuburnya.
- Roh yang menempati pintu surga: sebagaimana diungkapkan dalam hadits riwayat Ibnu Abas: “Para syuhada di atas sungai yang berkilauan di pintu surga, di menara hijau.” berbeda dengan Ja'far Bin Abi Thalib yang kedua tangannya diganti Allah dengan dua sayap untuk terbang kemana saja yang ia kehendaki di dalam surga.
- Roh yang terkurung di bumi, tidak naik ke lingkungan para malaikat, karena ia termasuk roh bumi lapisan bawah. Roh yang rendah ini tidak dapat berkumpul dengan roh yang taraf tinggi. Roh ini ketika hidup di dunia tidak mengenal Tuhan, tidak mencintai-Nya, tidak dzikir kepada-Nya, dan tidak mendekatkan diri kepada-Nya adalah roh lapisan bawah bumi. Setelah meninggal pun, ia tidak akan beranjak dari situ.
- Roh dalam tungku tukang zina dan roh yang berenang dalam sungai darah sambil menelan batu-batuan.
Roh
baik yang berbahagia maupun yang menderita, tidak menempati satu tempat. Ada
yang dipuncak Illiyyin, dan ada pula yang berada di lapisan bawah bumi, tidak
beranjak dari situ.
K. Eskatalogi Dan
Bentuk-Bentuknya
Eskatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Eschatos yang berarti "terakhir"
dan logi yang menuju kengerian yang mencekam itu.
Eskatalogi berarti "studi tentang" adalah bagian dari teologi dan filsafat yang berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah dunia, atau nasib akhir dari seluruh umat manusia, yang biasanya
dirujuk sebagai kiamat . Dalam pengertian yang lebih luas,
eskatologi dapat mencakup konsep-konsep yang diajarkan kaitanya seperti , akhir zaman, dan hari-hari terakhir.
Bahwasanya
hari kiamat adalah termasuk hal yang ghaib, yang mana agama -agama semuanya
menuntut kepada kita untuk
mempercayainya dan beramal karenanya serta mempersiapkan untuknya. Hari itu
pasti akan datang dan terjadi di masa
yang akan datang, sudah dekat atau masih lama. hari kiamat itu didahului dengan
musnahnya alam semesta ini. Jadi pada hari itu akan matilah seluruh makhluk
yang masih hidup. Bumi pun akan berganti bukannya bumi atau langit yang
sekarang ini. Selanjutnya Allah menciptakan alam lain yang disebut alam
akhirat. disitulah seluruh makhluk akan dibangkitkan yakni dihidupkan lagi
setelah mereka mati. ruhnya dikembalika dalam tubuhnya dan dengan demikian
mereka akan mengalami kehidupan yang kedua kalinya setelah dibangktkan lalu
setiap jiwa akan dihisab seluruh amalannya baik yang berupa kebaikan atau
keburukan.
Oleh
sebab itu, amka barang siapa yang kebaikannya dapat melebihi keburukannya
tentulah oleh Allah akan dimasukkan ke dalam surga, sedangkan barang siapa yang
keburukannya lebih banyak dari kebaikannya, maka akan dimasukkan oleh Allah ke
dalam neraka.
Beberapa Pendapat Tentang Hari
Kiamat
Surat Al Qalam (Nun):
tPöqt ß#t±õ3ã `tã 5-$y tböqtãôãur n<Î) Ïqàf¡9$# xsù tbqãèÏÜtGó¡t ÇÍËÈ ºpyèϱ»yz öNèdã»|Áö/r& öNßgà)ydös? ×'©!Ï ( ôs%ur (#qçR%x. tböqtãôã n<Î) Ïqàf¡9$# öNèdur tbqßJÎ=»y ÇÍÌÈ
Artinya:
. pada hari betis disingkapkan dan
mereka dipanggil untuk bersujud; Maka mereka tidak kuasa
(dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke
bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. dan Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia)
diseru untuk bersujud, dan mereka dalam Keadaan sejahtera(Qs. Al-Qalam: 42-43).
Di
sini terlintas dalam angan-angan sebuah pemandangan yang jelas dari
pemandangan-pemandangan hari kiamat. Mereka yang ketika di dunia dahulu telah
di seru untuk bersujud tetapi tidak mengindahkannya lantaran beranggapan bahwa
hari kiamat itu tidak akan pernah ada dan kini ketika mereka di seru kembali,
ternyata mereka tidak mampu melakukannya, meski mereka telah berupaya sekuat
tenaga. Maka sebenarnyalah bahwa seruan untuk bersujud itu hanya mengolok-olok
dan menghinakan mereka semata. Telah berlalu masa untuk mengulangi apa yang
telah di lewatkan, sehingga tidak mungkin mereka bersujud. Baik lantaran telah
berlalunya masa yag di tuntut, ataupun karena kengerian yang menyelimuti dan
melemahkan mereka untuk bergerak. Mereka seluruhnya menundukkan kepala, tunduk
dan khusyu' orang-orang yang hina, yang
ketika di dunia enggan khusyu' beribadah. Jadi, amat sesuailah balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan.
Kengerian
suasana di sini adalah kengerian jiwa yang hidup, yang terefleksi dari
bayang-bayang kejiwaan, yang di temukan pada suasana orang-orang hidup. Yakni,
mereka semuanya menunduk karena diliputi kehinaan, sambil menerima cercaan dan
hinaan, dan di mintakan kepada mereka apa yang mereka tidak akan mampu mengerjakannya.
QS.
Al-Muzammil,
!$¯RÎ) !$uZù=yör& óOä3ös9Î) Zwqßu #´Îg»x© ö/ä3øn=tæ !$uKx. !$uZù=yör& 4n<Î) cöqtãöÏù Zwqßu ÇÊÎÈ 4Ó|Âyèsù ãböqtãöÏù tAqߧ9$# çm»tRõs{r'sù #Z÷{r& WxÎ/ur ÇÊÏÈ y#øs3sù tbqà)Gs? bÎ) ÷Länöxÿx. $YBöqt ã@yèøgs tbºt$ø!Èqø9$# $·7Ï© ÇÊÐÈ âä!$yJ¡¡9$# 7ÏÜxÿZãB ¾ÏmÎ/ 4 tb%x. ¼çnßôãur »wqãèøÿtB ÇÊÑÈ ¨bÎ) ¾ÍnÉ»yd ×otÅ2õs? ( `yJsù uä!$x© xsªB$# 4n<Î) ¾ÏmÎn/u ¸xÎ6y ÇÊÒÈ
Artinya:
"sesungguhnya
kami telah mengutus kepada kamu (hai orang-orang kafir mekkah) seorang rasul,
yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang
rasul kepada Fir'aun. Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia
dengan siksaan yang berat. Maka bagaimanakah kamu dapat memelihara dirimu jika
kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. Langit (pun)
menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji Allah itu pasti terlaksana.
Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barang siapa menghendaki,
niscahnya dia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya".(Qs. Al-Muzammil: 15-19).
Gambaran
kengerian di sini di lukiskan dalam bentuk pecah belahnya langit, sedang
sebelum itu ditandai dengan berguncangnya bumi dan gunung, yang menyebabkan
anak-anak kecil beruban. Gambaran kengerian ini terlukis dalam alam yang bisu,
dan dalam kemanusiaan yang hidup. Maka gambaran yang nyata ini segera saja
merasuki memenuhi angan, hingga perasaan inin berguncang, dan bebarengan dengan
itu semakin kuatlah pengakuannya bahwa: "Janji Allah itu pasti terlaksana
lagi ". Maka tidak ada keraguan lagi dan tidak ada tempat lari padanya,
bahwa semua itu di maksudkan sebagai peringatan: "Sesungguhnya ini adalah
suatu peringatan. Maka barang siapa menghendaki, niscahya dia menempuh jalan
(yang menyampaikannya) kepada Tuhannya". Dan pada dasarnya, jalan menuju
Allah itu lebih aman dan mudah dibanding jalan
L.
Tanda-Tanda Hari Akhir ( Kiamat )
Berdasarkan
penjelasan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi, hari akan terjadi dengan
di dahului tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda datangnya hari kiamat antara
lain:
1.
Tanda-tanda kecil (Sughra)
a) Diutusnya Nabi Muhammad sebagai
Rasullullah. Dengan diutusnya beliau maka berakhirlah kenubuwatan dan risalah
yakni sesudah beliau ini tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang benar-benar
menjadi pesuruh Allah SWT.
b) Jikalau yang menjadi raja-raja,
menteri-menteri, amir-amir, dan kepala-kepala itu adalah anak-anak dari
wanita-wanita tawanan atau golongan rendah, bukan dari anak-anak keturunan yang
mulia, baik pendidikannya, luhur akhlaknya dan keperwiraannya.
2.
Tanda-tanda besar (Kubra)
1) Matahari terbit dari sebelah barat
sesuai hadits yang diriwayatkan oleh bukhari muslim
لا تقوم السا عة حتى تطلع الشمس من مغربها
Artinya, tidak terjadi kiamat sehingga terbitnya matahari
dari barat
2) Munculnya binatang yang dapat
berbicara degan manusia
3) Almahdi
secara ringkas uraian mengenai imam
Almahdi itu adalah sebagai berikut:
·
beliau akan muncul di akhir zaman
·
Namanya Muhammad bin Abdullah atau Ahmad bin Abdullah
·
Beliau termasuk keturunan Rasulullah
·
Beliau serupa benar dengan akhlak dan budi pekerti dengan
Rasulullah tapi tidak menyerupai bentuk
roman muka dan lain-lain
·
Beliau akan meratakan keseluruhan permukaan bumi sifat
keadilan dan kejujuran dalam pemerintah.
4) Munculnya dajjal
Dajjal itu mengaku bahwa dirinya
adalah Tuhan. Ia berusaha mengobar-obarkan kefitnahan dikalangan seluruh
manusia agar sama meninggalkan agama mereka yang benar.
5)
Turunnya Nabi Isa as
Nabi Isa akan turun di akhir zaman
yakni di tengah-tengah merajalelanya pengaruh dajjal. turunnya Isa ini adalah
suatu tanda dari berbagai kiamat kubra perihal sudah sangat dekat tibanya hari
kiamat.
Tanda- tanda hari kiamat juga di
sebutkan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Hudaifah Bin
Usaid bahwa akhirat itu tidak akan bangkit sehingga kalian melihat sepuluh
tanda-tanda yaitu:
a. Asap
b. Dajjal (orang-orang pendusta)
c. Munculnya Dabbah ( binatang melata)
d. Matahari terbit dari barat
e. Turunnya Isa anak Maryam
f. Turunnya Ya-juj dan Ma-juj
g. Munculnya gerhana di timur
h. Gerhana di barat
i.
Gerhana di Jazirah Arab
j.
Api menyala di Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar.
M.
Nama-Nama Lain Hari Kiamat.
a. Yaumul Akhir,
artinya hari akhir. (QS. Al-Baqarah : 8)
z`ÏBur
Ĩ$¨Y9$#
`tB
ãAqà)t
$¨YtB#uä
«!$$Î/
ÏQöquø9$$Î/ur
ÌÅzFy$#
$tBur
Nèd
tûüÏYÏB÷sßJÎ/
ÇÑÈ
di antara manusia ada yang mengatakan:
"Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka
itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman
b. Yaumul Qiyamah,
artinya hari kiamat (QS. Al-Baqarah : 85)
§NèO
öNçFRr&
ÏäIwàs¯»yd
cqè=çGø)s?
öNä3|¡àÿRr&
tbqã_ÌøéBur
$Z)Ìsù
Nä3ZÏiB
`ÏiB
öNÏdÌ»tÏ
tbrãyg»sàs?
NÎgøn=tæ
ÄNøOM}$$Î/
Èbºurôãèø9$#ur
bÎ)ur
öNä.qè?ù't
3t»yé&
öNèdrß»xÿè?
uqèdur
îP§ptèC
öNà6øn=tã
öNßgã_#t÷zÎ)
4
tbqãYÏB÷sçGsùr&
ÇÙ÷èt7Î/
É=»tGÅ3ø9$#
crãàÿõ3s?ur
<Ù÷èt7Î/
4
$yJsù
âä!#ty_
`tB
ã@yèøÿt
Ï9ºs
öNà6YÏB
wÎ)
Ó÷Åz
Îû
Ío4quysø9$#
$u÷R9$#
(
tPöqtur
ÏpyJ»uÉ)ø9$#
tbrtã
#n<Î)
Ïdx©r&
É>#xyèø9$#
3
$tBur
ª!$#
@@Ïÿ»tóÎ/
$£Jtã
tbqè=yJ÷ès?
ÇÑÎÈ
. kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu
sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu
bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika
mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, Padahal mengusir
mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada
sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah
Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan
dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat
c. Yaumul Ba'ats,
artinya hari berbangkit (QS. Ar-Ruum:56
tA$s%ur
tûïÏ%©!$#
(#qè?ré&
zNù=Ïèø9$#
z`»yJM}$#ur
ôs)s9
óOçFø[Î6s9
Îû
É=»tFÏ.
«!$#
4n<Î)
ÇPöqt
Ï]÷èt7ø9$#
(
#x»ygsù
ãPöqt
Ï]÷èt7ø9$#
öNà6¨ZÅ3»s9ur
óOçFZä.
w
tbqßJn=÷ès?
ÇÎÏÈ
. dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah
berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; Maka
Inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)."
d. Yumul Hisab,
artinya hari perhitungan (QS. Shaad: 16)
(#qä9$s%ur
$uZ/u
@Édftã
$uZ©9
$uZ©ÜÏ%
@ö7s%
ÏQöqt
É>$|¡Ïtø:$#
ÇÊÏÈ
dan mereka berkata: "Ya Tuhan Kami
cepatkanlah untuk Kami azab yang diperuntukkan bagi Kami sebelum hari
berhisab".
Hisab itu berlangsung dengan cara mengeluarkan kitab
verbal amal bagi setiap manusia di dalamnya terdapat segala amal perbuatannya,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, bahkan
sekalipun berupa niat di dalam hati. Dihari kiamat ini disempurnakan
perhitungan amal manusia, dan di putuskan hukum antara mereka, dan perbuatan
mereka di balas, setiap orang wajib melunasi hutangnya, yang mana setiap orang
yang berpiutang menerima hartanya.
e. Yaumul Din,
artinya hari pembalasan (QS. Al-Fatihah : 4)
Å7Î=»tB
ÏQöqt
ÉúïÏe$!$#
ÇÍÈ
. yang menguasai di hari Pembalasan
f. Yaumul Haq,
artinya hari yang pasti terjadi (QS. An-Naba' : 39)
y7Ï9ºs
ãPöquø9$#
,ptø:$#
(
`yJsù
uä!$x©
xsªB$#
4n<Î)
¾ÏmÎn/u
$¹/$t«tB
ÇÌÒÈ
Itulah hari yang pasti terjadi. Maka Barangsiapa yang menghendaki,
niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
g. Yaumul Jami',
artinya hari berkumpul (QS. Asy-Syura : 7)
y7Ï9ºxx.ur
!$uZøym÷rr&
y7øs9Î)
$ºR#uäöè%
$|Î/ttã
uÉYçGÏj9
¨Pé&
3tà)ø9$#
ô`tBur
$olm;öqym
uÉZè?ur
tPöqt
ÆìôJpgø:$#
w
|=÷u
ÏmÏù
4
×,Ìsù
Îû
Ïp¨Ypgø:$#
×,Ìsùur
Îû
ÎÏè¡¡9$#
ÇÐÈ
Demikianlah Kami
wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan
kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya
serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada
keraguan padanya. segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
h. Yaumul Khulud,
artinya hari kekeklan (QS. Qaf : 34)
$ydqè=äz÷$#
5O»n=|¡Î0
(
y7Ï9ºs
ãPöqt
Ïqè=èø:$#
ÇÌÍÈ
masukilah syurga
itu dengan aman, Itulah hari kekekalan.
i.
Yaumul Hasrah, artinya hari penyesalan (QS. Maryam :39)
óOèdöÉRr&ur
tPöqt
Íouô£ptø:$#
øÎ)
zÓÅÓè%
ãøBF{$#
öNèdur
Îû
7's#øÿxî
öNèdur
w
tbqãZÏB÷sã
ÇÌÒÈ
dan berilah mereka
peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah
diputus. dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.
j.
Yaumul Fashli, artinya hari keputusan (QS. Ad-Dukhaan
:40)
¨bÎ)
tPöqt
È@óÁxÿø9$#
óOßgçF»s)ÏB
úüÏèuHødr&
ÇÍÉÈ
Sesungguhnya hari
keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,
k. Yaumul Waid,
artinya hari terlaksananya ancaman (QS. Qaff : 20)
yÏÿçRur
Îû
ÍqÁ9$#
4
y7Ï9ºs
ãPöqt
ÏÏãuqø9$#
ÇËÉÈ
dan ditiuplah
sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.
l.
Yaumul Khuruj, artinya hari keluar dari kubur (QS. Qaf
:42)
tPöqt
tbqãèyJó¡o
spysø¢Á9$#
Èd,ysø9$$Î/
4
y7Ï9ºs
ãPöqt
Ælrãèø:$#
ÇÍËÈ
(yaitu) pada hari
mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya Itulah hari ke luar (dari
kubur).
m. Yaumul Taghabun, artinya hari
ditampakkan kesalahan-kesalahan (QS. At-Taghabun : 9)
tPöqt
ö/ä3ãèyJøgs
ÏQöquÏ9
ÆìôJpgø:$#
(
y7Ï9ºs
ãPöqt
Èûèó$tóG9$#
3
`tBur
.`ÏB÷sã
«!$$Î/
ö@yJ÷ètur
$[sÎ=»|¹
öÏeÿs3ã
çm÷Ztã
¾ÏmÏ?$t«Íhy
ã&ù#Åzôãur
;MȬZy_
ÌøgrB
`ÏB
$pkÉJøtrB
ã»yg÷RF{$#
úïÏ$Î#»yz
!$pkÏù
#Yt/r&
4
Ï9ºs
ãöqxÿø9$#
ãLìÏàyèø9$#
ÇÒÈ
(ingatlah) hari
(dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, Itulah hari dinampakkan
kesalahan-kesalahan. dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal
saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Itulah
keberuntungan yang besar.
m. Yaumul hisab (Hari Perhitungan ).
pada hari ini di mana segala amal perbuatan manusia di perhitungkan. inipun
sesuai dengan
firman Allah SWT, yang artinya:
"ini pun apa yang di janjikan kepadamu pada hari berhisab" . (Qs.
Shaad : 53)
hisab itu berlangsung dengan cara mengeluarkan kitab verbal amal bagi
setiap manusia di dalamnya terdapat segala amal perbuatannya, baik berupa
perkataan maupun perbuatan, bahkan
sekalipun berupa niat di dalam hati. Dihari kiamat ini disempurnakan
perhitungan amal manusia, dan di putuskan hukum antara mereka, dan perbuatan
mereka di balas, setiap orang wajib melunasi hutangnya, yang mana setiap orang
yang berpiutang menerima hartan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpula
Al-Qur’an
diturunkan sebagai pelengkap dan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Dan
sebagai pedoman hidup manusia sampai akhir zaman. Diturunkan pada Nabi Muhammad
saw, pada bulan Ramadhan sebagai mana firman Allah “Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk
bagi manusia. ” (Al-Baqarah;185)
Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah
makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam
aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikitpun tidak pernah
membangkang. Sedang Muhammad Sayyid Thanthawi mengatakan bahwa malikat adalah
tentara Allah. Tuhan menganugrahkan kepada mereka akal dan pemahaman,
menciptakan bagi mereka naluri untuk taat, serta memberi mereka kemampuan untuk
berbentuk dengan berbagai bentuk yang indah dan kemampuan untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang berat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an; “Hai orang-orang yang beriman peliharalah
dirirmu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu: penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan” (QS.At-Tahrim [66]:6)
Begitu banyak definisi tentang pengertian jin menurut para
pakarnya. Dan selanjutnya mari kita simak wawasan Al-Qur’an tentang jin. Jin
terdiri dari rangkaian-rangkaian huruf jim dan nun yang mengandung makna
ketersembunyian atau ketertutupan. Tidak dapat terjangkau oleh indra manusia.
Dari sinilah dapat ditarik kesimpulan bahwa jin adalah makhluk
ciptaan Allah yang tidak diketahui bentuknya tapi wajib dipercaya adanya dan mereka tersembunyi serta tercipta dari api.
Para
ulama berpendapat bahwa hakikat roh tidakmungkin bisa diketahui. Pengetahuan tentang
roh ini khusus bagi Allah, artinya hanya Allah yang mengetahuinya. Oleh karena
itu tidak mungkin kita membuat definisi atau batasan tentang hakikat roh. Allah telah memberikan penjelasan bagi
orang-orang yang bertanya tentang roh, bahwa mereka hanya diberi sedikit ilmu
yang tidak akan cukup untuk mengungkapkan hakikat roh itu. Allah berfirman:
“Dan mereka bertanya kepada mu tentang roh. Katakanlah,''roh itu termasuk
urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikkit.”(QS.Al-Isra:85)
Eskatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Eschatos yang berarti "terakhir"
dan logi yang menuju kengerian yang mencekam itu.
Eskatalogi berarti "studi tentang" adalah
bagian dari teologi dan filsafat yang berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah dunia, atau nasib akhir dari seluruh umat manusia, yang biasanya
dirujuk sebagai kiamat . Dalam pengertian yang lebih luas,
eskatologi dapat mencakup konsep-konsep yang diajarkan kaitanya seperti , akhir zaman, dan hari-hari terakhir.
B.
Saran
Mohon maaf, apabila
sekiranya ada kesalahan dalam kata – kata maupun uraiannya yang kurang berkenan
di dalam makalah ini. Maka dari itu kami para penyusun meminta dan
menerima kritik dan sarannya dari teman – teman semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Azimabadi,
Badar.1996.The World Of Angels.India: Adam Publishers&Distributors
Kabbani,Muhammad
Hisyam.2003.Dialog Dengan Para Malaikat.Jakarta: Penerbit Hikmah
Kholiq,Muhammad.Aqidah
Akhlak.Gresik:CV Kembar Putra
Majdi,Muhammad
Asy-Syahawi.2001.Memanggil Roh dan Menaklukan Jin.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sabiq,Sayyid.Aqidah
Islam
Shihab,Quraish.2006.
Yang Tersembunyi.Jakarta: Lentera Hati.
terimakasih materinya bro...!!!
BalasHapus